luka, duka & derita

aku sudah begitu lama menghukum diriku sendiri
menggantikan tugas semesta untuk memberi diri ini derita
namun terkadang, aku tersadarkan
untuk apa semua neraka yang aku cipta kalau mereka-mereka yang memberi luka, sudah lebih dulu bahagia?

untuk sedikit harap aku merasa berhak atas bahagia
walau rasanya aku lebih pantas dipeluk duka

setelah begitu banyak masa terbuang sia-sia untuk memupuk trauma yang tiada habisnya
secercah cahaya mengetuk sang gelap dan hampa
ia memberi terang pada ruang yang sudah lama ditinggalkan 

ia dengan tangan kosong berbekal keyakinan,
meyakinkan ku akan semua ragu 
bahwa lebih patut dibuang dari pada harus disimpan

"jadikan aku batu loncatan, tidak harus berakhir denganku, setidaknya aku bisa menjadi alasanmu berani dari semua ketakutanmu, membuatmu yakin atas semua keraguanmu. tidak harus berakhir denganku, setidaknya kamu tidak lagi punya alasan untuk menghukum dirimu lagi"

tapi duka adalah bagian dari kehidupan, sedangkan sisanya (re; bahagia) hanya seutas tali yang membatasi antara duka satu dan duka berikutnya

kehadirannya memang membuatku berani dan meninggalkan semua ragu
tapi tetap tidak membuatku lupa bahwa duka dan luka adalah alasan semesta menghadirkanku ke dunia



Komentar

Postingan Populer