Wanita Bermuka Dua
Saat itu, aku memberikannya kesempatan satu kali lagi,
dengan penilaian semua mansia memiliki kesalahan,
dan setiap orang pantas mendapatkan kesempatan.
Tapi tidak ternyata sayang,
tidak semua orang berhak dan pantas
aku lupa bahwasanya, manusia memang bisa berubah karena kondisi daan keadaan
tapi sifat manusia tidak sayang..
tidak akan pernah berubah.
Mereka yang berjubah mungkin bisa melepaskan jubahnya,
tapi mereka yang bermuka dua, tidak bisa diubah menjadi satu
aku salah mengira,
aku pikir dia tak akan sama seperti beberapa tahun lalu
tapi nyatanya justru tak ada bedanya
mengapa?
karena ternyata dia hanya menggunakan wajahnya yang lain
Baiklah,
permainan sudah diusaikan
karena pada akhirnya semua yang berbau busuk akan tetap tercium,
semua yang terasa tidak sama akan terlihat
dan si munafik ini, akhirnya bisa keluar dari persembunyian wajahnya
seseorang pernah bilang, bahwa ada beberapa masalah yang tidak ada jalan keluarnya selain diputuskannya hubungan
salah...
terkadang ada beberapa masalah yang sengaja tidak diselesaikan, mengapa?
mungkin karena dua hal,
memang tidak ingin diselesaikan, atau memang tidak ada yang harus dibicarakan
menurutmu, permasalahan yang kali ini masuk ke pilihan keberapa?
haha, benar..
yang pertama
aku memilih sengaja tidak ingin menyelesaikan masalah,
karena ketika mneyelesaikan masalah, maka semua akan kembali menjadi baik-baik saja,
dan aku tidak mau semuanya menjadi baik-baik saja
bagaimana bisa aku berpura-pura tidak ada apa-apa sedang aku merasakan semuanya
aku bukan si muka dua, atau si manusia yang punya hati banyak
aku manusia biasa
marah jika memang harus,
menangis jika perlu,
mengumpat kalau memang butuh,
atau membenci, memaki semua orang
jika memang harus begitu
bermusuhan dengan masalalu memang tidak baik,
tapi berdamai dengan masa lalu juga tidak mengubah semuanya
lalu bagaimana?
seseorang lagi pernah berkata, "menjauhlah, menghindarlah dari hal atau seseorang yang tidak bisa atau belum mampu untuk menghadapinya, karena mungkin itulah cara terbaik untuk tidak saling menyakiti, tidak dengan aku yang tidak bisa dengan dia, tidak juga dengan dia yang tidak memahamiku"
lantas sekarang apa?
tidak tau.
hanya saling diam, menyapa kalau iya
kalau tidak, ya tidak usah
aku bukan membenci atau menaruh dendam,
aku hanya belum bisa memaafkan, atau mengikhlaskan
"kenapa? memangnya sesulit itu untuk memberi maaf? memangnya tidak pernah diajarkan ikhlas?"
bukan seberapa sulit, atau pernah tidaknya aku soal ikhlas
tapi kalian tidak akan pernah paham, tersakiti oleh luka yang terlalu dalam dan terlalu lama membekas,
lebih tepatnya dibiarkan membekas,
terlalu lama lukanya menganga lebar
lalu tiba-tiba semuanya dipaksa untuk sembuh
luka yang sudah hampir membusuk dipaksa untuk mengering
bagaimana bisa?
pilihannya hanya, membiarkan lukanya tetap berada disana atau mengamputasinya
aku tidak siap untuk itu
karena walau sudah dipotong pun aku tidak yakin kepercayaan akan tumbuh kembali
kepercayaan hanya bagai seuntai kertas,
jangan sampai terlipat, karena akan terlihat jelas bekasnya,
atau jangan sampai sobek
karena, sangat terlihat rusaknya
bahkan, kepercayaan pun mahal harganya setelah dikecewakan
jangan paksa aku untuk berdamai,
bersandingan,
atau berdampingan dengan dia
si wanita bermuka dua.
Komentar
Posting Komentar