Melepas
perihal meninggalkan dan mengikhlaskan yang bukan hak milik kita sejak awal memang gak pernah mudah. tapi, gak pernah ku sangka ternyata datang juga giliranku untuk melepas. rasanya jauh lebih sulit dari yang ku kira.
permasalahan hidup memang gak ada sekolahnya. hal itupun yang membuat semuanya terasa berat. sesering apapun merasakan jatuhnya kehidupan, gak akan ada kata terbiasa di dalamnya.
aku kehilangan kepercayaan, keberanian, keceriaan, sederhananya aku kehilangan semuanya. aku kehilangan segala hal yang membuat aku kuat.
kepelikkan yang aku rasakan empat tahun lalu, membuat aku berpikir begitu.
rasanya semua hal yang telah aku lakukan, semua usaha yang telah aku perjuangkan, semua impian yang telah aku korbankan.
berubah menjadi sia-sia dalam satu malam.
tahun 2018. adalah tahun aku belajar melepaskan segala hal
lebih tepatnya dipaksa kehilangan
setiap kali mengingatnya, air mata yang turun tak pernah absen. sudah empat tahun yang lalu, semua naik turunnya keidupan dalam mencapai diriku yang sekarang telah berhasil aku lewati. rasa kehilangan itu, rasa menyesakkan yang memaksa ku untuk sadar bahwa aku harus meninggalkan semuanya. aku berhasil membuat diri yang jauh lebih kuat dari sebelumnya
tapi itu tidak menutup kemungkinan aku tidak lagi menangis ketika mengingatnya.
setidaknya, sejak kejadian itu aku tersadar. bahwa, kata keluarga yang tidak pernah aku percayai itu ternyata nyata adanya. bahwa ternyata dalam keadaan titik terendah dalam hidup, hanya mereka yang ku yakini akan terus ada.
aku memang hampir kehilangan segala hal. tapi justru dengan hal-hal yang hilang ada takdir baru yang datang.
andai aku bisa bilang pada diriku di tahun 2018, aku ingin dia tau bahwa kesanggupannya melebihi kemampuannya. maka, jangan salahkan Tuhan karna salah memberi cobaan, jangan salahkan keadaan karna tak dapat menanganinya. empat tahun dari sekarang, kamu bisa lihat bahwa dirimu baik-baik saja.
Komentar
Posting Komentar