menikah?
semalam gue berbincang-bincang sama kakak gue tentang keinginan dia yang dulu gamau nikah, terus gue akhirnya juga jadi cerita gue pun juga gaada keinginan untuk menikah sampai saat ini, karna gue merasa gapunya role model untuk dijadikan contoh gitu, ditambah pengalaman yang udah-udah ngebuat gue jadi punya standart yang tinggi. karna sekarang gue tau, semakin banyak pengalaman yang kita punya semakin panjang proses seleksinya.
perasaan sayang itu gacukup untuk membangun suatu hubungan, perasaan gak bisa dijadikan tolak ukur untuk bertahan sama pasangan karna sifatnya yang temporary.
sangking kuatnya prinsip gue yang sekarang, ada satu orang yang deketin gue dan gue suka sama dia, tapi pas dia ajak gue komitmen gue tolak. kenapa? karena ada banyaaaaak list yang ga sesuai, dari karakternya, latar belakang keluarganya, pendidikan, dan lain sebagainya.
menikah itu bukan semata-mata perasaan sayang yang udah lama ada, atau udah lama saling kenal tapi pernikahan itu menjadikan sebuah hubungan yang kalo sama dia kita ngerasa nyaman dan aman.
nyaman dan amannya dari segi perasaan, psikologi yang terpenuhi (kasih sayang, gairah), keterbukaan antar sesama termasuk ekonomi keluarga, percaya dan bisa nerima dengan segala kekurangan yang kita punya, jaminan kehidupan sampai beberapa tahun kedepan.
istilah kasarnya, lo punya apa untuk ngehidupin gue sama keluarga kecil gue nanti
nah ribetkan? hahaha, carinya dimana? ya gatau lah gue asw
ga sedikit juga yang bilang "ah ribet lo"
eits. gue ga ribet, tapi gue mencoba untuk membangun keluarga yang lebih baik dari yang gue punya sekarang
"kalo spek yang tadi udah lo sebutin semua terus tetep gadapet gimana?"
ya pasrah aja udah sama Tuhan, balik lagi jodoh ga kemana, asal kita tetap usaha untuk jadi pribadi yang lebih baik yang manfaatnya bisa dirasain sama banyak orang.
dengan gitu, Tuhan akan kasih orang-orang yang sepadan dengan diri kita.
Komentar
Posting Komentar